Rabu malam dibulan juli...
Seorang ayah terlahir didunia...
Harap dan cita senantiasa mengiringi...
Hadapi segala murka diatas fana...
Rabu pagi dibulan juli...
Seorang bidadari kecil telah pergi...
Menggores dan memahat luka dilubuk hati...
Nestapa abadi disisa nafas yang mendekati MATI...
Terkadang rasa sunyi mendekap kalbu...
Melayangkan segala rasa dalam hampa...
Betapa inginnya menari bersama kumbang madu...
Namun ternyata hanyalah sebuah fatamorgana semata...
Berlalulah wahai sang waktu...
Bungkam segala keluh - kesah tak berguna...
Lalu segeralah lantunkan sebuah lagu...
bergelayut mesra rasa penat...
menari riang sang gelisah di relung kalbu...
mencoba meraba jalan didalam pekat...
apalah daya jiwa dan hati tetap membeku...
coretan dan guratan tak bermakna...
selalu mengisi lembaran hari demi hari...
mematung dan membeku dibalik nestapa...
berharap semu tentang indahnya mimpi - mimpi...
___________:ngacir:__________
Menanti disudut sepi...
Lewati detik hari dengan hampa diri...
Menutup mata dari semua yang melewati...
Senantiasa berharap kembali sang bidadari hati...
Namun akankah selalu seperti ini...
Sedangkan hembusan nafas mulai tersedak usia...
Sang jiwa mulai terusir mimpi...
Hingga hanya...
Begitu anggun rupawan ketika berjalan...
begitu indah saat-saat berpolah...
memerangkap tiap pasang mata dalam kasmaran...
ikatkan hati yang senatiasa resah...
ingin mendekat dan merengkuh jiwanya...
terasa ceria pabila tertatap senyumannya...
namun tak berdaya dikala malu membelenggu...
Apdetan tersembunyi dibalik rindu...
mengintip nakal disudut mata pemalu...
ingin terucap mewakili senyum tersipu...
namun beban sendu senantiasa membelenggu...
_________:ngacir:__________
Menghentikan langkah yang tak terarah...
Tak semudah pejamkan mata lalu sumringah...
Semua rasa senantiasa berputar jengah....
Selalu saja resah singkirkan indah...
Terpaku disudut ragu dan bimbang...
Ragu bimbang merangkul indah kepenatan...
Senyum tawapun melayang tinggi...
Gubuk derita sebatas fana...
terlihat lewat membuka mata.,.
namun ketika mata terpejam menutup dunia...
adalah mimpi tak berbatas adanya...
_____:ngacir:_____
Kerap mencari damai lewati hati yang bermimpi...
Tersandung kerikil fatamorgana diujung senja...
Begitu nanar tatapi jiwa yang pergi...
Seonggok sesal kini kian menari ceria...
Teratatih lewati titian derita...
Selalu pilu bertopengkan cinta...
Derai tawa iringkan luka nestapa...
Akankah secangkir kopi itu abadi...
Tatkala jemari tak sanggup lagi menggenggam...
Mungkinkah cinta dihati takkan pernah mati...
Dimana mata tak lagi mampu terpejam...
Selalu ada yang datang dan pergi...
Berlalu tiba-tiba bahkan tanpa ada kata permisi...
Senantiasa disini menanti dan...
Termenung dalam sepi..
telusuri jalan yang telah dilalui..
idamkan mimpi selalu berseri..
enggan terjaga walau tersapa mentari..
hangat menyapa raga..
ceriakan hari para pujangga..
ikhlaskan rasa didalam dada..
terbangkan cinta yang tak tersapa...
______:ngacir:_______
Takkan kurasakan lagi...
Rasa sesal..
Duka..
Derita.
Sedih..
Cinta..
Tawa...
Bahagia..
Lebih baik terpatung dan terpasung...
Layaknya potongan kayu nan usang..
Tetap terdiam walau dihantam sombong
Tetap membisu tak tertolong...